Ternyata kenyataan tak seindah yang impikan. Pernikahan yang diharapkan menjadi sebuah pelabuhan cinta, tetapi ternyata pernikahannya hanya sebuah permainan untuk menutupi aib Daren.
"Maafkan aku, Cecil. Aku tidak akan pernah menyentuhmu sedikitpun karena aku hanya mencintai istriku."
"Lalu untuk apa kamu memintaku menikah denganmu, Daren?" Sebuah pertanyaan yang memang pantas diberikan untuk pria aneh itu.
Kesakitan dan kekecewaan Cecil tidak hanya sampai di situ saja. Daren bukan hanya tidak menyentuhnya sama sekali, tapi pria itu benar-benar tidak pernah menganggapnya ada sebagai seorang istri.
Hampir setiap malam Daren tidak pernah tidur dengannya. Pria itu mempunyai kamar khusus yang tidak satu orang pun boleh mengunjunginya termasuk Cecil.
Semua yang Daren lakukan menimbulkan kecurigaan yang besar bagi Cecil. Secara diam-diam wanita itu menyelinap masuk ke dalam kamar rahasia milik Daren.
Sakit dan kecewa Cecil tidak lebih besar dari keterkejutannya ketika mengetahui kenyataan yang ada. Sebuah boneka wanita berparas cantik terbaring indah di atas ranjang besar dengan segala kesempurnaannya.